Sepahat – Hutan merupakan salah satu pendukung yang berperan bagi keseimbangan alam, keberadaan hutan sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia dan menjadi benteng terakhir untuk memitigasi bencana lingkungan dan iklim global. Berangkat dari hal tersebut, WWF bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sepahat mengadakan Pelatihan Revegetasi di Landskape Giam Siak, Bukit Batu dan termasuk Bandar Laksamana dengan Desa Sepahat yang ditunjuk sebagai Desa yang mengikuti Program ini.

Pelatihan yang dilaksanakan di Kantor Desa Sepahat ini dihadiri oleh Afrizal, Msi (Camat Bandar Laksamana), Edi Syahrizal (Kasi Trantib), Samsul Komar (WWF), Basri (Dinas Lingkungan Hidup Kab Bengkalis), Sukanto (PPL Desa Sepahat), Nurul Komar (Pusat Studi Bencana Universitas Riau), Adi Surya dan Mukhtar (Kelompok Tani Hutan Restorasi Gambut Desa Tempat), dan Tarsono (BCA Siak) serta perwakilan MPA Desa Sepahat, Tj Leban, Tenggayun, Api-Api dan Buruk Bakul.

                    (Sambutan dari tim WWF) 

(Peserta dari perwakilan masing-masing Desa) 

Adapun program Revegatasi ini dimulai dengan sosialisasi yang dilaksanakan pada hari ini Senin (29/04/2019) dan dilanjutkan dengan besok Selasa yaitu praktek lapangan terkait teknik budi daya dan pembibitan anakan Kayu Alam. “Kami dari pemerintah desa Sepahat sangat menyambut baik dan mendukung program yang gagas oleh WWF berupa pemulihan lahan gambut dengan menanam kayu alam di lahan milik desa seluas 15 H yang berada di RT 03” Jelas Mhd Azlan dalam sambutannya. “Himbauan juga kepada seluruh anggota MPA Desa Sepahat sebagai aktor dilapangan agar lebih serius menjalankan tugas penanaman kayu alam ini. Harapan kita semoga ini menjadi pilot projek dan sumber ekonomi bagi masyarakat terkhusus buat kawan-kawan MPA, kami juga mengucapkan ribuan terima kasih sedalam dalamnya kepada pihak yang telah mempercayai dan memilih desa Sepahat untuk program revegetasi ini”tambah Mhd Azlan mengakhiri sambutan.

                           (Sesi Foto Bersama)