Giat, Selasa 09 Januari 2024
SEPAHAT, Indonesia merupakan Negara yang memiliki Ekosistem Mangrove terluas di Dunia, mangrove merupakan vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut dan dapat disebut sebagai hutan pasang. Dalam kurun beberapa waktu kerusakan mangrove hampir terjadi setiap tahun keberadaan magrove dipandang tidak sebagai aset penting, sementara mangrove dapat diperuntukan bagi berbagai macam kegiatan pembangunan.
Dikesempatan ini Pj. Kepala Desa Sepahat meninjau lokasi kelompok tani hutan yang sedang melaksanakan pembibitan mangrove Sepahat Hijau yang bertempat di RT 04 Dusun Sejati Desa Sepahat Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, Selasa (09/01/2024).
Saat tiba di lokasi Pj. Kepala Desa Sepahat menyapa dan berdiskusi dengan ketua kelompok tani hutan, “Mangrove merupakan aset penting karena memiliki berbagai macam peranan salah satunya dapat dijadikan sebagai objek ekowisata, dan dari sekarang kita memulai untuk melakukan pembibitan dan nantinya akan kita tanam di tepian pantai yang berlokasi di RT 004 ini. Mangrove ini banyak manfaatnya dan bisa juga untuk mencegah terjadinya Abrasi apa lagi disekitaran Desa Sepahat ini berdekatan dengan lautan dengan terjangan ombak yang sangat besar selain itu mangrove juga bisa dipergunakan untuk melestarikan hutan hijau dengan cara menanam mangrove.” Kata Dedi Syafrizal
Kemudian lanjutnya, dengan pembibitan hingga ditanami mangrove terhadap lingkungan nantinya memberikan edukasi wisatawan untuk menjaga kelestarian alam serta budaya masyarakat untuk dijadikan daya tarik menjaga keberlangsungan hidup dan ekosistem mangrove yang sangat banyak memiliki potensi dan manfaat dengan keindahan alam serta lingkungan.” Jelas Dedi Syafrizal
Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Mangrove Sepahat Hijau menyampaikan kepada Pj. Kepala Desa Sepahat. “Terima kasih atas kehadirannya dilokasi pembibitan dan penanaman hutan mangrove, saya berharap dengan kehadiran Pj. Kepala Desa Sepahat Dedi Syafrizal, S. Sos untuk kedepannya memberikan dukungan serta bantuannya sehingga kegiatan yang dilaksanakan dari pembibitan hingga penanaman mangrove ini terus berjalan apa lagi kondisi di daerah Sepahat ini berbatasan dengan lautan tentunya terus terjadi Abrasi yang ada ditepian pantai, begitu juga tanaman mangrove ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal ditepian pantai,” kata Sepliapikar
Saya berharap dari Pemerintah Desa Sepahat agar terus mendukung dan memberikan bantuan untuk kegiatan kelompok tani hutan ini terkhusus dalam pembibitan hingga penanaman mangrove nantinya, ini guna untuk melestarikan penghijauan hutan mangrove, dan bisa juga dijadikan untuk objek wisata nantinya. “Tutup Sepliapikar.