Sepahat – Mangrove mempunyai peranan ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Kegiatan rehabilitasi menjadi sangat prioritas sebelum dampak negatif dari hilangnya mangrove ini meluas dan tidak dapat diatasi (tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit).
Begitu juga halnya dengan Desa Sepahat, dengan kondisi geografis yang terletak di pinggiran Pantai membuat wilayah ini sangat rentan terkena dampak abrasi. Setiap tahunnya Pemerintah Desa telah mengupayakan penanaman mangrove di wilayah pantai, namun seringkali gagal karena kondisi cuaca yang menyebabkan bibit mangrove yang di tanam hanyut di bawa arus.
Menanggapi hal tersebut, kembali hari ini Selasa (16/07/2019) LPPM Universitas Riau mengadakan Penyuluhan tentang “Kesadaran Lingkungan dan Pendidikan Mangrove kepada Pelajar dan Masyarakat Desa Sepahat” Di Kantor Desa Sepahat dihadiri oleh Bhabinkamtibmas, Ketua Kelompok Nelayan, Aparat Pemdes Sepahat dan Mahasiswa Kukerta (UR, UIN dan STAIN Bengkalis)
Dalam sambutannya, selaku narasumber yaitu Ir, Irvina NurRachmi, M. Sc (Dosen Faperika UR) menegaskan bahwa mangrove memiliki peranan penting dalam menjaga ekosistem pantai, dengan melihat topografi pantai Desa Sepahat, penanaman mangrove ini akan dilaksanakan dengan bibit jenis Api-Api yang didatangkan sebanyak 1000 pohon.
Hal senada disampaikan juga oleh Prof. Dr. Ir. Bintal Amin, M. Sc dan Prof. Dr. Ir. Musrifin Galib, M. Sc (Dosen Faperika UR). “Kesadaran akan lingkungan hidup sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang ramah sehingga perlunya peningkatan peran masyarakat dalam menjaga dan tentunya dimulai sejak dini” Papar Musrifin Galib
“Kami menyambut baik usaha dari pihak LPPM Universitas Riau dalam penanganan abrasi di wilayah Pantai Desa Sepahat, mengingat banyak juga penduduk yang tinggal tidak jauh dari Pantai, hal ini sangat mengkhawatirkan kami selaku Pemerintah Desa Sepahat” Papar Mhd Azlan
“Banyak upaya yang telah dilakukan, mulai dari pembangunan turap dan penanaman mangrove, namun dikarenakan faktor cuaca dan kondisi pantai, banyak turap dan bibit mangrove hanyut di bawa arus, harapan kami, semoga dengan Penanaman bibit mangrove dengan jenis bibit Api- Api ini dan dengan konsep baru dari Pihak LPPM Universitas Riau, setidaknya masalah abrasi di wilayah Pantai Sepahat ini dapat di minimalisir” Tambah Mhd Azlan
Selanjutnya, untuk penanaman bibit mangrove (jenis Api-Api) akan segera di eksekusi di Pantai Desa Sepahat melibatkan Pemdes Sepahat, tokoh nelayan dan Mahasiswa Kukerta Universitas Riau, UIN Sultan Syarif Kasim dan STIE Bengkalis.